MACAM-MACAM BATIK DAN MOTIF BATIK DI INDONESIA
PENDAHULUAN
Batik adalah karya seni
rupa yang berupa gambar pada bahan tertentu (kain, kayu dll) yang dalam proses
pembuatannya dengan menggunakan teknik tutup celup sehingga membentuk corak dan
motif yang menarik. Namun berdasarkan perkembangan sejarah, batik lebih dikenal
sebagai karya seni rupa kriya nusantara yang dibuat pada kain dengan bahan
lilin dan pewarna (naptol) yang proses pembuatannya menggunakan alat berupa
canting dengan teknik tutup celup yang sekarang dinamakan sebagai batik
tradisional (batik tulis).
MACAM MACAM BATIK :
- Batik Celup
Ikat adalah batik yang paling sederhana, proses pembuatannya cukup diikat
dan dicelup warna
- Batik Tulis
adalah batik yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan pewarna (naptol)
yang proses pembuatannya menggunakan alat berupa canting dengan teknik
tutup celup
- Batik Cap
adalah batik yang dalam pembuatan gambar menggunakan cap batik berwujud
seperti stempel bergambar motif batik
- Batik
printing adalah kain yang dicetak/diprint bergambar motif batik (Batik
Bukan Batik)
MOTIF PADA BATIK :
1. Motif
Geometris
Motif batik geometris
ini merupakan batik dengan motif yang ornamenya tersusun secara geometris.
Dalam golongan motif geometris ini mempunyai motif bentuk dasar seperti ilmu
ukur biasa, seperti segiempat, persegi panjang, lingkaran, laying-layang dan
bentuk lainnya.
Contoh batik dengan
motif geometris antara lain :
1.
Motif batik swastika adalah motif batik
berbentuk dasar huruf z yang saling berlawanan. Di dalam batik motif swastika
biasanya digunakan sebagai hiasan pinggir.
2.
Motif batik banji adalah motif swastika
berkait atau saling berhubungan. Motif ini digunakan sebagai penghias bidang.
Motif banji lengkap dengan motif isen-isen dan motif pengisi lainnya.
3.
Motif batik pilin adalah motif batik
yang mempunyai bentuk dasar huruf s atau spiral. Motif ini berfungsi untuk
hiasan pinggir dan pengisi bidang.
4.
Motif
batik meander adalah motif yang memiliki bentuk dasar huruf t . Motif
ini biasanya digunakan untuk membuat hiasan pinggir.
5.
Motif batik pinggir awan merupakan
pengembangan motif batik meander. Motif ini digunakan untuk hiasan pinggir.
6.
Motif batik kawung adalah motif batik
berbentuk dasar lingkaran. Kawung berarti aren atau kolang-kaling. Motif kawung
menyerupai buah aren atau kolang-kaling yang dipotong melintang sehingga
kelihatan empat potongan bijinya. Motif ini digunakan untuk hiasan pinggir
namun lebih banyak digunakan untuk hiasan bidang.
7.
Motif batik tumpal adalah motif batik
yang mempunyai bentuk dasar segitiga.
Ragam hias ini digunakan untuk hiasan pinggir.
8.
Motif batik ceplokan adalah ragam hias
yang terdiri atas satu motif dan disusun berulang-ulang. Motif batik ini
disebut juga motif kertas tempel.
·
Contoh motif batik geometris :
1. Motif kawung
2. Motif Ceplok
3. Motif Parang
4. Motif Truntum, dll
2. Motif Non Geometris :
1. Motif menggunakan
ukuran yang pasti
2. Tidak menggunakan
ukuran tertentu.
3. Pengulangan bentuk
motif.
contoh : bentuk kubus, bentuk lingkaran, segi
tiga
4.Bentuk motif tidak
beraturan atu berfariasi.
contoh : motif sekar jagad (terdiri dari
kombinasi berbagai motif) .
·
Contoh motif batik non geometris
1. Motif semen
2. Motif Sekar Jagat
3. Motif Wahyu Truntum
4. Motif Leng – lengan
5. Motif Boketan, dll
a) Membatik
dengan pastel
Prinsip kerja batik
adalah menghalang halangi warna agar
tidak meresap pada bahan yang akan dibatik, sebelum mempelajari lebih
lanjut tentang batik perlu mengetahui dahulu sistem kerjanya. Untuk itu latihan
membatik dengan media pastel adalah
latihan yang paling sederhana dan paling mudah dilakukan.
Bahan dan alat yang digunakan adalah kertas gambar,
pensil, pastel, cat air/tinta, palet dan kuas, Langkah langkah pembuatannya
adalah sebagi berikut :
- Membuat
sket desain pada kertas gambar dengan pensil
- Mewarnai
sket desain menggunakan pastel dengan tebal dan padat agar tidak tertembus
cat
- Bila
pewarnaan telah selesai maka kuas atau semprotkan cat air atau tinta ke
atas kertas secara merata. Bagian warna pastel tidak terkena cat karena
pastel mengandung minyak yang anti air.
- Untuk
memperjelas motif jika menggunakan warna pastel terang atau warna muda
catnya menggunakan warna gelap demikian juga sebaliknya jika warna
pastelnya gelap menggunakan cat air yang warna terang.
b) Batik Celup Ikat
Batik Celup Ikat adalah
batik yang paling sederhana, proses pembuatannya cukup diikat dan dicelup
warna, fungsi ikatan adalah untuk menghalang halangi agar warna tidak masuk
pada kain. Bahan yang dipakai adalah
1.
Kain mori
2.
Pewarna tekstil (napthol batik)
Alat yang dipakai adalah
1.
karet atau tali pengikat
2.
Jepitan pakaian
3.
Bak atau ember untuk mewarna
Macam macam teknik pembuatan batik celup ikat :
- Tie/Ikat
dengan cara mengikat kain, didalamnya bisa diisi kelereng atau kerikil
atau benda lain yang kecil. Teknik ini menghasilkan bentuk lingkaran
- Stitch/jahit
jelujur menghasilkan bentuk garis
- Fold/simpul
dengan cara menggulung kain atau melipat kain kemudian mengikatnya dengan
tali
- Marbling
dengan cara membentuk kain seperti bola atau kelereng kemudian diikat
dengan tali menyilang
- Press
dengan cara menlipat kain dan menjepinya dengan jepitan jemuran
- ./kancing
yaitu teknik tie tetapi pengikatnya menggunakan kain itu sendiri
- Pleat/lipat
yaitu dengan cara melipat lipar kain
Teknik pewarnaan batik celup ikat adalah :
- Dye yaitu
dengan cara dicelup pada pewarna
- Colet yaitu
dengan disiram atau disemprot
- Tabur yaitu
gabungan dye dan colet.
c) . Batik tulis
Batik Tulis adalah batik
yang dalam proses pembuatannya menggunakan alat bernama canting yang berfungsi
untuk menulis/melukis pada media batik.
Alat-alat batik tulis :
- Wajan kecil
: adalah tempat yang digunakan untuk melelehkan lilin/malam berbahan
alumunium, baja atau besi bekas
dengan ukuran kurang lebih 20 cm
- Kompor/Anglo
: digunakan untuk memanasi wajan, kompor batik berukuran kecil dengan
sumbu 4 atau 6 agar api
menyala kecil
- Canting :
yaitu alat untuk membatik/menuangkan malam pada kain terbuat dari lembaran
kuningan atau tembaga yang dibentuk menyerupai mangkuk dan diberi pipa
kecil pada ujungnya, tangkainya terbuat dari kayu
Macam macam canting :
- Canting
pola/klowong digunakan untuk membuat pola sesuai motif
- Canting
isen-isen/ceceg digunakan untuk mengisi bagian-bagian dengan motif
titik-titik
- Canting
popok/tembok digunakan untuk menutup bagian motif apabila menghendaki warna
lebih dari satu
4. Gawangan : adalah tempat untuk
membentangkan kain jika kain yang dibatik lebar, terbuat dari kayu atau bambu
tinggi kurang lebih 75 cm dan panjangnya 125 cm
5. Kerokan : untuk mengupas lilin/malam yang
tidak dikehendaki warna
6. Dandang/panci :
adalah tempat untuk merebus air saat melorod kain terbuat dari tembaga atau
alumunium
7. Sarung tangan :
untuk pengamanan tangan pada saat proses pewarnaan
8. Kayu jemuran : untuk
menjemur pada proses penjemuran
9. Ember cuci :
digunakan untuk proses pewarnaan dan pencucian kain batik
10. Celemek : untuk
alas agar malam tidak menetes di pakaian, untuk mencoba panas tidaknya malam
dan untuk membersihkan sisi bawah canting
11. Tempat duduk
kecil/dingklik : digunakan untuk duduk saat membatik
12. Solet : adalah alat
untuk mengaduk larutan pewarna dan untuk membantu proses nglorod, terbuat dari
kayu 40 cm
13. Gelas Ukur :
digunakan untuk mengukur isi bahan bahan warna
14. Jegul : adalah alat
untuk mewarna colet terbuat dari bambu, rotan atau kayu
15.Spanram : adalah
alat untuk merentangkan kain yang akan diwarna colet, terbuat dari kayu lunak
sehingga mudah dipines, berbentuk seperti biingkai
16. Kuas : adalah alat
untuk melukis malam pada kain, fungsinya sama dengan canting
BAHAN BATIK
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam membuat batik antara lain:
a. Malam/wax/lilin
Malam
merupakan bahan yang sangat berperan sekali dalam membuat batik. Sebelum
digunakan membatik malam berbentuk padat setelah ditaruh dalam wajan dan
dipanasi dengan kompor maka malam tersebut akan mencair. Konsentrasi cairan
malam harus dijaga dengan cara mengatur besar kecilnya api kompor.
Malam
memiliki beberapa jenis yang diantaranya yang biasanya dipakai adalah
Lilin
Klowong yaitu lilin yang biasanya dipakai untuk ngengrengi berwarna coklat
dengan daya rekat yang bagus
Lilin
Tembokan yaitu lilin untuk nembok atau ngeblok, lilin berwarna kuning gelap
atau coklat
Parafin
yaitu lilin yang biasanya menimbulkan efek pecah berwarna putih dll
b. Kain Mori
Untuk
batik tulis kain yang digunakan sebagai media tulis dan lukis dalam membatik
menggunakan kain mori yang bahan dasarnya 100% dari kapas (kain mori katun).
Beberapa alasan pengrajin menggunakan kain mori diantaranya:
Kain
mori ini tergolong kain yang cukup tipis, jika dibatili akan tembus atau
batiknya akan terlihat jelas sehingga mudah untuk di terusi.
Memiliki
penyerapan terhadap zat warna sangat bagus. Selain itu sangat mudah didapat
sebab banyak terdapat dipasaran.
Bila
kain mori tidak 100% kapas, atau bercampur bahan lain seperti nylon, biasanya
kalau terkena malam panas akan mengkerut, selain itu tidak dapat menyerap zat
warna dengan sempurna.
Macam
macam kain mori :
Primisima
yaitu kain yang sangat halus untuk kain batik alusan
Prima
yaitu kain halus no 2 untuk kain batik dan cap
Biru
(medium) yaitu kain yang sedang / agak kasar berwarna putih kebiruan untuk
bahan sandang
Blacu
yaitu kain yang kasar untuk sandang kasar berwarna agak kecoklatan
Birkolin
yaitu kain yang halus dan kuat untuk batik lukis
c. Zat Pewarna
Yaitu
zat yang dipergunakan untuk mewarnai kain batik, zat pewarna ini dibedakan atas
zat pewarna buatan/sintetis (hasil proses kimiawi) dan zat pewarna alami (dari
tumbuh – tumbuhan)
d. Langkah-langkah dalam membatik:
1) Ngloyor (membersihkan kain hingga bersih
kemudian di setrika)
2) Ngengreng (membuat pola gambar pada kain
baik depan maupun belakang permukaan kain)
3) Nembok (pola-pola ditutup dengan canting
yang diisi dengan lilin cair )
4) Pewarnaan (pola yang sudah tertutup
lilin di celupkan kedalam pewarna, kemudian dikeringkan)
5) Nglorod (kain dimasukkan kedalam air
mendidih hingga lilinnya menghilang, kemudian dicuci bersih dan disetrika
hingga rapi).
BATIK TULIS KLASIK, SEMI KLASIK DAN
KONTEMPORER/MODERN
Batik
tulis klasik adalah batik tulis yang pada masa
dahulu pernah mengalami masa kejayaan kemudian menurun seiring kemajuan zaman.
Ciri batik tulis klasik adalah : menggunakan bahan dan alat yang sederhana (
menggunakan anglo, pewarna alam) motifnya penuh makna, biasanya menggunakan warna
biru, coklat dan putih, harga mahal.
Batik
tulis semi klasik adalah batik yang telah mengalami
perubahan/kemajuan dalam bahan, alat, proses pembuatan dan motifnya namun tidak meninggalkan ciri khas
batik misalnya : menggunakan kompor minyak,
menggunakan pewarna kimia, motifnya ada yang mempunyai makna atau tidak,
warnanya bermacam macam, harganya tidak terlalu mahal. Contoh batik semi klasik
adalah batik cap.
Pada awalnya hanya terdapat batik tulis yang
dikerjakan oleh para pengrajin wanita menggunakan canting. Sekitar pertengahan
abad ke-19, “canting cap” (biasanya disebut hanya“cap” saja) mulai
dikembangkan.
Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam
stempel besar yang telah digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting
cap ini dibentuk dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan
dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga,
dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain.
Batik cap juga mengalami pekembangan, dengan
dikenalnya cap kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih
mudah pembuatannnya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama
halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan dari
cap tembaga karena kayu tidak menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga malam
(lilin) yang menempel pada kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang
terbentukpun memiliki kekhasan tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang
meresap pada batik karena lilin yang menempel terlalu tipis, sehingga terlihat
gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya.
Batik
remukan adalah proses pembuatan batik dengan memecahkan
malam jenis parafin pada pola batik yang telah kering, sehingga pada proses
pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk.
Batik
kontemporer/modern adalah batik yang telah mengalami
perubahan/kemajuan dalam bahan, alat, proses pembuatan dan motifnya misalnya : tidak ada proses
penutupan kain dengan malam,menggunakan mesin pencetak baik manual/modern,
menggunakan pewarna kimia, motifnya ada yang mempunyai makna atau tidak sangat
beragam, warnanya bermacam macam, harganya lebih murah. Misalnya batik printing
Batik print merupakan salah satu jenis batik yang
baru muncul. Tidak diketahui pasti kapan mulai dikenal, tetapi kini menjadi
produksi batik dengan jumlah paling banyak jika dibanding batik cap apalagi
batik tulis.
Teknik pembuatan batik print relatif sama dengan
produksi sablon, yaitu menggunakan klise(kassa) untuk mencetak motif batik di
atas kain. proses pewarnaannya sama dengan proses pembuatan tekstil biasa yaitu
dengan menggunakan pasta yang telah dicampur pewarna sesuai keinginan, kemudian
diprintkan sesuai motif yang telah dibuat. Jenis batik ini dapat diproduksi
dalam jumlah besar karena tidak melalui proses penempelan lilin dan pencelupan
seperti batik pada umumnya, hanya saja motif yang dibuat adalah motif batik.
oleh karena itu batik print merupakan salah satu jenis batik yang fenomenal,
kemunculannya dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena
dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka
menyebutnya kain bermotif batik.
Secara kasat mata kita dapat membedakan batik print
dan batik tulis/cap dengan melihat permukaan di balik kain, biasanya kain batik
print warnanya tidak meresap ke seluruh serat kain, dan hanya menempel pada
permukaan kain, sehingga di balik kain masih terlihat sedikit berwarna putih.
Belakangan muncul perkembangan baru pada batik
print, dengan adanya metode print malam.Metode ini dapat dikatakan perpaduan
antara sablon dan batik. pada print malam, materi yang di printkan pada kain
adalah malam (lilin) dan bukan pasta seperti batik print konvensional. setelah
malam menempel, kemudian kain tersebut melalui proses pencelupan seperti
pembuatan batik pada umumnya
Sumber :
www.wikipedia.com
, : http://bahankain.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar