Selasa, 28 Oktober 2014

Macam-macam batik dan motifnya

MACAM-MACAM BATIK DAN MOTIF BATIK DI INDONESIA

PENDAHULUAN

Batik adalah karya seni rupa yang berupa gambar pada bahan tertentu (kain, kayu dll) yang dalam proses pembuatannya dengan menggunakan teknik tutup celup sehingga membentuk corak dan motif yang menarik. Namun berdasarkan perkembangan sejarah, batik lebih dikenal sebagai karya seni rupa kriya nusantara yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan pewarna (naptol) yang proses pembuatannya menggunakan alat berupa canting dengan teknik tutup celup yang sekarang dinamakan sebagai batik tradisional (batik tulis).


MACAM  MACAM  BATIK :
  1. Batik Celup Ikat adalah batik yang paling sederhana, proses pembuatannya cukup diikat dan dicelup warna
  2. Batik Tulis adalah batik yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan pewarna (naptol) yang proses pembuatannya menggunakan alat berupa canting dengan teknik tutup celup
  3. Batik Cap adalah batik yang dalam pembuatan gambar menggunakan cap batik berwujud seperti stempel bergambar motif batik
  4. Batik printing adalah kain yang dicetak/diprint bergambar motif batik (Batik Bukan Batik)

MOTIF PADA BATIK :
1.     Motif Geometris

 Sumber foto : batikjirolupat.com

Motif batik geometris ini merupakan batik dengan motif yang ornamenya tersusun secara geometris. Dalam golongan motif geometris ini mempunyai motif bentuk dasar seperti ilmu ukur biasa, seperti segiempat, persegi panjang, lingkaran, laying-layang dan bentuk lainnya.
Contoh batik dengan motif geometris antara lain :

1.      Motif batik swastika adalah motif batik berbentuk dasar huruf z yang saling berlawanan. Di dalam batik motif swastika biasanya digunakan sebagai hiasan pinggir.
2.      Motif batik banji adalah motif swastika berkait atau saling berhubungan. Motif ini digunakan sebagai penghias bidang. Motif banji lengkap dengan motif isen-isen dan motif pengisi lainnya.
3.      Motif batik pilin adalah motif batik yang mempunyai bentuk dasar huruf s atau spiral. Motif ini berfungsi untuk hiasan pinggir dan pengisi bidang.
4.      Motif  batik meander adalah motif yang memiliki bentuk dasar huruf t . Motif ini biasanya digunakan untuk membuat hiasan pinggir.
5.      Motif batik pinggir awan merupakan pengembangan motif batik meander. Motif ini digunakan untuk hiasan pinggir.
6.      Motif batik kawung adalah motif batik berbentuk dasar lingkaran. Kawung berarti aren atau kolang-kaling. Motif kawung menyerupai buah aren atau kolang-kaling yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat potongan bijinya. Motif ini digunakan untuk hiasan pinggir namun lebih banyak digunakan untuk hiasan bidang.
7.      Motif batik tumpal adalah motif batik yang mempunyai bentuk dasar  segitiga. Ragam hias ini digunakan untuk hiasan pinggir.
8.      Motif batik ceplokan adalah ragam hias yang terdiri atas satu motif dan disusun berulang-ulang. Motif batik ini disebut juga motif kertas tempel.
·         Contoh motif  batik geometris :
1.                   Motif kawung
2.                   Motif Ceplok
3.                   Motif Parang
4.                   Motif Truntum, dll


2. Motif  Non Geometris :

 Sumber foto :bahankain.com

1. Motif menggunakan ukuran yang pasti
2. Tidak menggunakan ukuran tertentu.
3. Pengulangan bentuk motif.
  contoh : bentuk kubus, bentuk lingkaran, segi tiga
4.Bentuk motif tidak beraturan atu berfariasi.
 contoh : motif sekar jagad (terdiri dari kombinasi berbagai motif) .
·         Contoh motif  batik non geometris
1.                   Motif semen
2.                   Motif Sekar Jagat
3.                   Motif Wahyu Truntum
4.                   Motif Leng – lengan
5.                   Motif Boketan, dll

a)   Membatik  dengan pastel
Prinsip kerja batik adalah menghalang halangi warna agar  tidak meresap pada bahan yang akan dibatik, sebelum mempelajari lebih lanjut tentang batik perlu mengetahui dahulu sistem kerjanya. Untuk itu latihan membatik dengan media pastel  adalah latihan yang paling sederhana dan paling mudah dilakukan.
Bahan dan alat yang digunakan adalah kertas gambar, pensil, pastel, cat air/tinta, palet dan kuas, Langkah langkah pembuatannya adalah sebagi berikut :
  1. Membuat sket desain pada kertas gambar dengan pensil
  2. Mewarnai sket desain menggunakan pastel dengan tebal dan padat agar tidak tertembus cat
  3. Bila pewarnaan telah selesai maka kuas atau semprotkan cat air atau tinta ke atas kertas secara merata. Bagian warna pastel tidak terkena cat karena pastel mengandung minyak yang anti air.
  4. Untuk memperjelas motif jika menggunakan warna pastel terang atau warna muda catnya menggunakan warna gelap demikian juga sebaliknya jika warna pastelnya gelap menggunakan cat air yang warna terang.

b)    Batik Celup Ikat

 Sumber foto : batikjirolupat.com

Batik Celup Ikat adalah batik yang paling sederhana, proses pembuatannya cukup diikat dan dicelup warna, fungsi ikatan adalah untuk menghalang halangi agar warna tidak masuk pada kain. Bahan yang dipakai adalah
1.                   Kain mori
2.                   Pewarna tekstil (napthol batik)
Alat yang dipakai adalah
1.                   karet atau tali pengikat
2.                   Jepitan pakaian
3.                   Bak atau ember untuk mewarna
Macam macam teknik pembuatan batik celup ikat :
  1. Tie/Ikat dengan cara mengikat kain, didalamnya bisa diisi kelereng atau kerikil atau benda lain yang kecil. Teknik ini menghasilkan bentuk lingkaran
  2. Stitch/jahit jelujur menghasilkan bentuk garis
  3. Fold/simpul dengan cara menggulung kain atau melipat kain kemudian mengikatnya dengan tali
  4. Marbling dengan cara membentuk kain seperti bola atau kelereng kemudian diikat dengan tali menyilang
  5. Press dengan cara menlipat kain dan menjepinya dengan jepitan jemuran
  6. ./kancing yaitu teknik tie tetapi pengikatnya menggunakan kain itu sendiri
  7. Pleat/lipat yaitu dengan cara melipat lipar kain
Teknik pewarnaan batik celup ikat adalah :
  1. Dye yaitu dengan cara dicelup pada pewarna
  2. Colet yaitu dengan disiram atau disemprot
  3. Tabur yaitu gabungan dye dan colet.


c) . Batik tulis

 Sumber foto : kaskus.com

Batik Tulis adalah batik yang dalam proses pembuatannya menggunakan alat bernama canting yang berfungsi untuk menulis/melukis pada media batik.
Alat-alat batik tulis :
  1. Wajan kecil : adalah tempat yang digunakan untuk melelehkan lilin/malam berbahan alumunium, baja atau besi bekas   dengan ukuran kurang lebih 20 cm
  2. Kompor/Anglo : digunakan untuk memanasi wajan, kompor batik berukuran kecil dengan sumbu 4 atau 6 agar    api menyala  kecil
  3. Canting : yaitu alat untuk membatik/menuangkan malam pada kain terbuat dari lembaran kuningan atau tembaga yang dibentuk menyerupai mangkuk dan diberi pipa kecil pada ujungnya, tangkainya terbuat dari kayu
Macam macam canting :
  1. Canting pola/klowong digunakan untuk membuat pola sesuai motif
  2. Canting isen-isen/ceceg digunakan untuk mengisi bagian-bagian dengan motif titik-titik
  3. Canting popok/tembok digunakan untuk menutup bagian motif apabila menghendaki   warna  lebih   dari satu
4.    Gawangan : adalah tempat untuk membentangkan kain jika kain yang dibatik lebar, terbuat dari kayu atau bambu tinggi kurang lebih 75 cm dan panjangnya 125 cm
5.   Kerokan : untuk mengupas lilin/malam yang tidak dikehendaki warna
6. Dandang/panci : adalah tempat untuk merebus air saat melorod kain terbuat dari tembaga atau alumunium
7. Sarung tangan : untuk pengamanan tangan pada saat proses pewarnaan
8. Kayu jemuran : untuk menjemur  pada proses penjemuran
9. Ember cuci : digunakan untuk proses pewarnaan dan pencucian kain batik
10. Celemek : untuk alas agar malam tidak menetes di pakaian, untuk mencoba panas tidaknya malam dan untuk membersihkan sisi bawah canting
11. Tempat duduk kecil/dingklik : digunakan untuk duduk saat membatik
12. Solet : adalah alat untuk mengaduk larutan pewarna dan untuk membantu proses nglorod, terbuat dari kayu 40 cm
13. Gelas Ukur : digunakan untuk mengukur isi bahan bahan warna
14. Jegul : adalah alat untuk mewarna colet terbuat dari bambu, rotan atau kayu
15.Spanram : adalah alat untuk merentangkan kain yang akan diwarna colet, terbuat dari kayu lunak sehingga mudah dipines, berbentuk seperti biingkai
16. Kuas : adalah alat untuk melukis malam pada kain, fungsinya sama dengan canting

BAHAN BATIK
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam membuat batik antara lain:
a.       Malam/wax/lilin
Malam merupakan bahan yang sangat berperan sekali dalam membuat batik. Sebelum digunakan membatik malam berbentuk padat setelah ditaruh dalam wajan dan dipanasi dengan kompor maka malam tersebut akan mencair. Konsentrasi cairan malam harus dijaga dengan cara mengatur besar kecilnya api kompor.
Malam memiliki beberapa jenis yang diantaranya yang biasanya dipakai adalah
Lilin Klowong yaitu lilin yang biasanya dipakai untuk ngengrengi berwarna coklat dengan daya rekat yang bagus
Lilin Tembokan yaitu lilin untuk nembok atau ngeblok, lilin berwarna kuning gelap atau coklat
Parafin yaitu lilin yang biasanya menimbulkan efek pecah berwarna putih dll
b.       Kain Mori
Untuk batik tulis kain yang digunakan sebagai media tulis dan lukis dalam membatik menggunakan kain mori yang bahan dasarnya 100% dari kapas (kain mori katun). Beberapa alasan pengrajin menggunakan kain mori diantaranya:
Kain mori ini tergolong kain yang cukup tipis, jika dibatili akan tembus atau batiknya akan terlihat jelas sehingga mudah untuk di terusi.
Memiliki penyerapan terhadap zat warna sangat bagus. Selain itu sangat mudah didapat sebab banyak terdapat dipasaran.
Bila kain mori tidak 100% kapas, atau bercampur bahan lain seperti nylon, biasanya kalau terkena malam panas akan mengkerut, selain itu tidak dapat menyerap zat warna dengan sempurna.
Macam macam kain mori :
Primisima yaitu kain yang sangat halus untuk kain batik alusan
Prima yaitu kain halus no 2 untuk kain batik dan cap
Biru (medium) yaitu kain yang sedang / agak kasar berwarna putih kebiruan untuk bahan sandang
Blacu yaitu kain yang kasar untuk sandang kasar berwarna agak kecoklatan
Birkolin yaitu kain yang halus dan kuat untuk batik lukis
c.       Zat Pewarna
Yaitu zat yang dipergunakan untuk mewarnai kain batik, zat pewarna ini dibedakan atas zat pewarna buatan/sintetis (hasil proses kimiawi) dan zat pewarna alami (dari tumbuh – tumbuhan)
d.       Langkah-langkah dalam membatik:
1)       Ngloyor (membersihkan kain hingga bersih kemudian di setrika)
2)       Ngengreng (membuat pola gambar pada kain baik depan maupun belakang permukaan kain)
3)       Nembok (pola-pola ditutup dengan canting yang diisi dengan lilin cair )
4)       Pewarnaan (pola yang sudah tertutup lilin di celupkan kedalam pewarna, kemudian dikeringkan)
5)       Nglorod (kain dimasukkan kedalam air mendidih hingga lilinnya menghilang, kemudian dicuci bersih dan disetrika hingga rapi).

BATIK TULIS KLASIK, SEMI KLASIK DAN KONTEMPORER/MODERN

Batik tulis klasik adalah batik tulis yang pada masa dahulu pernah mengalami masa kejayaan kemudian menurun seiring kemajuan zaman. Ciri batik tulis klasik adalah : menggunakan bahan dan alat yang sederhana ( menggunakan anglo, pewarna alam) motifnya penuh makna, biasanya menggunakan warna biru, coklat dan putih, harga mahal.

Batik tulis semi klasik adalah batik yang telah mengalami perubahan/kemajuan dalam bahan, alat, proses pembuatan dan  motifnya namun tidak meninggalkan ciri khas batik  misalnya : menggunakan kompor minyak, menggunakan pewarna kimia, motifnya ada yang mempunyai makna atau tidak, warnanya bermacam macam, harganya tidak terlalu mahal. Contoh batik semi klasik adalah batik cap.
Pada awalnya hanya terdapat batik tulis yang dikerjakan oleh para pengrajin wanita menggunakan canting. Sekitar pertengahan abad ke-19, “canting cap” (biasanya disebut hanya“cap” saja) mulai dikembangkan.

Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam stempel besar yang telah digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting cap ini dibentuk dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga, dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain.

Batik cap juga mengalami pekembangan, dengan dikenalnya cap kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih mudah pembuatannnya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga malam (lilin) yang menempel pada kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang terbentukpun memiliki kekhasan tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang meresap pada batik karena lilin yang menempel terlalu tipis, sehingga terlihat gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya.

Batik remukan adalah proses pembuatan batik dengan memecahkan malam jenis parafin pada pola batik yang telah kering, sehingga pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk.

Batik kontemporer/modern adalah batik yang telah mengalami perubahan/kemajuan dalam bahan, alat, proses pembuatan dan  motifnya misalnya : tidak ada proses penutupan kain dengan malam,menggunakan mesin pencetak baik manual/modern, menggunakan pewarna kimia, motifnya ada yang mempunyai makna atau tidak sangat beragam, warnanya bermacam macam, harganya lebih murah. Misalnya batik printing

Batik print merupakan salah satu jenis batik yang baru muncul. Tidak diketahui pasti kapan mulai dikenal, tetapi kini menjadi produksi batik dengan jumlah paling banyak jika dibanding batik cap apalagi batik tulis.

Teknik pembuatan batik print relatif sama dengan produksi sablon, yaitu menggunakan klise(kassa) untuk mencetak motif batik di atas kain. proses pewarnaannya sama dengan proses pembuatan tekstil biasa yaitu dengan menggunakan pasta yang telah dicampur pewarna sesuai keinginan, kemudian diprintkan sesuai motif yang telah dibuat. Jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena tidak melalui proses penempelan lilin dan pencelupan seperti batik pada umumnya, hanya saja motif yang dibuat adalah motif batik. oleh karena itu batik print merupakan salah satu jenis batik yang fenomenal, kemunculannya dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka menyebutnya kain bermotif batik.
Secara kasat mata kita dapat membedakan batik print dan batik tulis/cap dengan melihat permukaan di balik kain, biasanya kain batik print warnanya tidak meresap ke seluruh serat kain, dan hanya menempel pada permukaan kain, sehingga di balik kain masih terlihat sedikit berwarna putih.
Belakangan muncul perkembangan baru pada batik print, dengan adanya metode print malam.Metode ini dapat dikatakan perpaduan antara sablon dan batik. pada print malam, materi yang di printkan pada kain adalah malam (lilin) dan bukan pasta seperti batik print konvensional. setelah malam menempel, kemudian kain tersebut melalui proses pencelupan seperti pembuatan batik pada umumnya

Sumber : www.wikipedia.com  , : http://bahankain.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar